Monthly Archives: Agustus 2008

Linux Rilis Apa Yang Anda Gunakan?

Gunakan perintah berikut di Terminal
lsb_release -a

Ini keluarannya di ubuntu saya :

Distributor ID: Ubuntu
Description: Ubuntu 8.04.1
Release: 8.04
Codename: hardy

dan di CentOS :

LSB Version: :core-3.0-ia32:core-3.0-noarch:graphics-3.0-ia32:graphics-3.0-noarch
Distributor ID: CentOS
Description: CentOS release 4.6 (Final)
Release: 4.6
Codename: Final

Remember !! Don’t Try This @ msvista HOME !!!

Papan Ketik

Ini mungkin benda yang paling banyak disentuh jemari anda sepanjang hari, selain si tetikus mungil tentunya.

Saya ingat dulu sewaktu SMP mengikuti pelajaran ketrampilan mengetik. Di kelas inilah pertamakalinya saya dikenalkan dengan teknik mengetik buta 10 jari. Jadi kita mengetik hanya melihat teks yang akan diketik alih-alih melihat ke tombol-tombol papan ketik. Dan tentu saja menggunakan ke sepuluh jari kita bukannya dengan 11 jari (jari telunjuk kanan dan kiri berdampingan).

Dulu mungkin saya tidak terlalu peduli bahwa ternyata tombol-tombol huruf di papan ketik ini tidak disusun berurutan menurut abjad. Dan sampai sekarang saya masih terkagum-kagum bagaimana tombol-tombol ini disusun begitu ergonomis sehingga jemari kedua tangan bisa silih berganti tanpa berbelit.
Entah bagaimana jadinya ketikan anda jika tombol tombol papan ketik anda diubah susunannya.

Susunan tombol yang disebut QWERTY ini ternyata diciptakan oleh Christoper Sholes sang pencipta mesin ketik. Terima kasih bapak atas temuannya.

Dan saya bertanya-tanya apa kata pertama yang diketikkan oleh si Christoper Sholes ini dulu..?

Cikampek, 22 Agustus 2 tahun yang lalu

Sekedar mengenang kejadian tak terlupakan 2 tahun lalu, agar menjadi refleksi diri bahwa Tuhan masih melindungi. Catatan selengkapnya sudah dituliskan oleh rekan anots

Dua tahun lalu secara dadakan saya diminta menjadi kurir sok penting untuk menghantarkan proposal yang teramat penting disaat saat yang juga sudah genting. Walaupun dengan sedikit mengeluh karena dadakan dan kecapekan karena habis berenang sebagai civitas yang berbakti akhirnya toh saya terima tugas ini. Tentu saja setelah berhasil membujuk rekan saya Kristianto untuk menemani saya gantian menyetir.

Akhirnya hanya dengan kaos seadaanya dan masih membawa handuk basah setelah berenang, saya menyetir berangkat ke jakarta bertiga bersama anots dan kris. Akibatnya..sesampainya di jakarta saya langsung meriang panas dingin.
Berhubung waktu itu masih belum cukup akrab dengan jalanan jakarta, kami sempet berputar2 kebingungan hanya untuk mencapai kantor diknas di samping ratu plasa itu. Untungnya mission accomplished juga.

Dalam perjalanan kembali ke yogya, penulis terkapar di jok belakang mobil dengan kepala berdenyut-denyut. Tak dinyana-nyana kepala saya yg sudah pusing itu tiba-tiba membentur plafon mobil.
Warakadahh ternyata mobil kami 3 rodanya mengalami patah velg, melenceng ke bahu jalan dan terguling2 sampai ringsek.

Mobil Kenangan

Mobil Kenangan

Untunglah, kami semua (saya, kris, anots, bapak-ibunya anots, 2 ponakan anots) selamat hanya lecet-lecet sedikit. Tapi kami bertiga terpaksa menginap di pos jasamarga cikampek semalaman, tidur di lantai memandangi kumpulan mobil-mobil yang remuk redam.

Miris dan kalut memikirkan apa yang bakal kami hadapi nanti.

Kejadian ini membuat saya trauma untuk kembali mengemudikan mobil, entah sampai kapan…… (nyaliku ilang)

Metacity Compositing di GNOME

Jika kita menggunakan hardware yang tidak mendukung compiz, tapi kita ingin sedikit memberi polesan pada GNOME, kita dpt mengaktifkan fitur compisiting di metacity.

Fitur ini dpt diaktifkan dengan mudah melalui gconf-editor
tekan alt+F2 lalu ketik kan gconf-editor
gconf-editor » apps » metacity » general » compositing manager <centang bagian ini>

atau melalui terminal berikan perintah sbb:
gconftool-2 -s –type bool /apps/metacity/general/compositing_manager true

Efek dari metacity mungkin tidak seheboh dan sedramatis jika menggunakan Compiz
Tidak ada “Wobbly Windows”,“Spinning Cube”, atau “Scale” yang sangat berguna itu
tapi setidaknya ada efek bayangan (drop shadows) yg manis dibawah jendela aplikasi dan panel juga efek transisi di ALT+TAB yang sebagus di compiz

Dan tentu saja, sekarang kita dapat menjalankan aplikasi yang membutuhkan compositing manager seperti Avant-Window-Navigator dan Cairo-Clok.
Jika bisa ditambah dengan dengan efek expose, mungkin desktop kita yang ecek-ecek pun sudah sekeren MacOS

Aku Anak Desa

Beberapa minggu lalu nonton acara Zona 80 di MetroTV, ada Ade Poetra menyanyikan lagu “Aku Anak Desa”. Samar-samar teringat jaman dulu lagu ini sering diputer di radio dan jadi semangat anak2 buat sekolah.
Ini lagu yang menarik buat saya karena di situasi masa kini, tema lagu ini bahkan masih aktual.

Sedikit tercepuk-cepuk waktu menyalin liriknya minggu lalu,

“Aku Anak Desa” – Ade Poetra

Aku anak desa, lulusan S.M.A
Punya cita cita membangun negara
Kusingsingkan lengan, ku pergi ke kota
Cari pengalaman, menambah diploma

Reff:
Semangat menyala dalam dada
Melamun aku dalam kereta
Ingin aku menyumbang tenaga
Pasti aku kan membangun desa

Sesampainya di kota, banyak pengalaman
Hampir tak percaya, ini Indonesia
Mobil dan bis kota, baris di jalanan
Penuh rasa bangga, dan terharu pula.

Reff:
Kuhanya sempat baca di koran
di kota banyak kejahatan
mencuri uang juta-jutaan
Korupsi menghambat pembangunan

Dalam lubuk hati akupun berjanji
bila saat nanti, ku dapat berbakti
membangun desaku, dengan mental tinggi
Tuhan Maha Kuasa, semoga merestui

Reff:
Yang namanya pungli aku anti
Segala korupsi aku benci
Indonesia makin jadi rapi
Ayo membangun Negeri sendiri.

20 tahun lalu pun sudah Anti Korupsi, tapi tetap saja masih ada sampai sekarang 🙂