Arsip Blog

Perjalanan Buruk di Awal Tahun 2009

Setelah merayakan akhir tahun 2008 di kampung halaman tiba waktunya bagi saya untuk kembali ke belantara beton ibukota.
Kebetulan saya memang sudah kehabisan tiket kereta untuk tanggal 1, jadi akhirnya saya putuskan untuk berburu tiket bis. Untunglah saya masih kebagian juga di di musim liburan ini.

Berangkat dari Jogja saya sudah merasakan ada yang aneh… AC bis tidak berasa dingin, sampe ketika hujan di sekitar Muntilan pandangan keluar jendela jadi kabur karena kaca berembun.
Satu jam kemudian AC benar-benar mati, penumpang sudah mulai gedumelan, dan kru otobis memutuskan untuk berhenti sejenak untuk memperbaiki AC.
AC kembali berhembus meskipun hanya angin saja, dan bis kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampai di Purworejo penyakit itu kambuh lagi, dan kru kembali berusaha melakukan perbaikan. Setelah makan waktu lama sepertinya usaha itu tidak berhasil, dan penumpang sudah gregetan, sampai akhir nya penumpang pasrah saja dan sepakat untuk tidak usah menggunakan AC, asal bisa selamat sampai tujuan.
Saya sendiri sudah ketar ketir bakalan terlambat kalo bis kebanyakan berhenti untuk perbaikan.

AC gagal diperbaiki dan penumpang kembali berpanas-panas di dalam kelas eksekutif. Untungnya saya ada di barisan belakang dekat pintu jadi lebih mendingan karena dapat angin dari jendela belakang.
Pihak Otobus juga cukup bertanggung jawab dengan memberikan pengembalian Rp 15.000 kepada masing-masing penumpang, yah lumayan lah.

Cuma sayangnya kesialan belum berakhir juga, di saat sedang dalam kecepatan tinggi di Tol Cikampek (Bekasi Timur), tiba-tiba kap penutup AC di atap bis copot, dan menghantam kaca jendela samping di barisan depan saya.
Pecahan kaca kristal langsung berhamburan menerpa muka saya dan beberapa penumpang lainnya. Secara refleks saya langsung meringkuk melindungi kepala, karena saya menyangka bis ini mengalami kecelakan dan terbalik.

)*(*&*&^&^$##@ sumpah serapah bercampur doa….

Lima menit meringkuk dan setelah bis berhasil minggir ke bahu jalan, saya tengak tengok melihat keadaan.
Ya ampun saya terkejut melihat rekan samping saya mukanya baret-baret dan kepala orang di barisan depan saya berkilauan penuh pecahan kristal seperti pohon natal. Satu lagi meringis-ringis sambil memegangi tangannya karena darahnya mengucur

Saya sendiri kemudian sibuk mencabuti pecahan kecil di jari-jari dan membersihkan pecahan-pecahan kristal yang masuk ke dalam kaos..

Ini kedua kalinya saya mengalami kejadian tak enak di ruas tol Jakarta – Cikampek.

Libur Lebaran

Lumayan akhirnya bisa liburan lebaran juga selama seminggu. Walaupun saya tidak berlebaran, tapi senang sekali rasanya bisa pulang kampung. Bertemu kembali dengan keluarga memang selalu menyenangkan.
Kebetulan juga di lebaran tahun ini ada pertemuan keluarga besar dari Trah Wiryo Harjono di garis bapak saya. Disitu saya bertemu dengan anggota keluarga saya yang ternyata saya tidak kenal hehehehe.

Selain bertemu keluarga. tentu saja saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam leluhur saya di desa asal orangtua saya.

dan sepulangnya tidak kelewatan untuk  bernarsis ria di prambanan, macak turis lahh

O ya.. meski terlambat saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir Batin
hangaturaken sugeng riyadi. Nyuwun agunging pangaksami mbok bilih wonten klenta-klentunipun lan tata trapsilanipun atur